Rabu, 24 Oktober 2012

PRA-DIKSAR Waspala 2012.

Hai, aku baru pulang pra diksar hari Minggu kemarin di Gunung Pancar, Bogor.
Cekidot the journal!

Pagi ini cuaca memang kurang begitu cerah. Hari ini kami bergegas untuk melaksanakan salah satu program kewajiban kami. Pra-Diksar. Ya, masih PRA. Btw, ini pertama kalinya aku ke gunung pancar. Jarkom tadi malam sih pagi ini kami sudah harus berkumpul di sekolah jam 6 pagi. Tapi, hingga saat ini.. *lihat jam* hampir setengah 8 pagi masih banyak yang belum datang. Inilah kelemahan dari wsp. Sabar.

Briefing awal. Pemberian PJ (Penanggung Jawab) dengan peserta. Bismillahirrahmanirrahim, di dalam hati kami berdoa, lancarkan hari ini, yaRabb.

Akhirnya, kami jalan juga dengan menggunakan angkot charter-an. Uni, arif, zakir dan iren menggunakan motor karena kami tidak tahu nantinya motor-motor ini akan disimpan dimana.

Aduh, rasanya lama sekali menunggu angkutan ini mengisi bensin. Di kursi depan juga ada abil dan raka (biasa di panggil cibaw) duduk berdua tapi saling menjelekkan dan meledek satu sama lain. Perjalanan ke Gunung Pancar ini berliku-liku dengan pemukiman warga di kanan kirinya. Lama-lama menulis jurnal ini membuat aku mual karena likunya jalan.

Aku kira sudah sampai. Ternyata kami salah jalur. Ini gerbang ke air terjun, 'BUKAN' pinus Gunung Pancar. Ya, kami memutuskan untuk menyusuri hutan. Anyway, tidak masalah, sekalian latihan.
Tapi, berat untuk aku saat ini, sebagai perempuan yang sedang sumbilangeun.
Berasa ekspedisi. Ekspedisi yang lebih berat karena kita membawa banyak nyawa orang. Hutan yang kami lewati ini cukup terjal tetapi terbuka. Kanan kiri kami pun lahan orang, kebun singkong.
Sumpah, ini diluar perkiraan kami!

Perjalanan menyusuri hutan ini 2 setengah jam. Cukup memakan waktu.
Sesampainya di gerbang, kami bertemu kang bb. Disana juga kami menemukan mata air yang keluar dari pipa kecil, dingin.
Selanjutnya kami pun mencari kayu, melaksanakan materi bivak dan langsung mempraktekannya.
Setengah 2 siang, kami packing ulang dan solat zuhur. Setelah itu, kami melanjutkan ke lapangan tempat kami berlatih survival dan api unggun. Memang lebih lelah menjadi panitia dibandingkan peserta.

Kami pulang sore, hujan badai. Banjir dimana-mana. Huh, Bogor sudah seperti Jakarta, padahal ini masih dataran tinggi.

Dan, yap! Sampai juga di sekolah. Kami kembali dari One Day Trip to Gunung Pancar. Sampai jumpa lagi di trip dan jurnalku selanjutnya!